Jumat, 12 Maret 2010
Tambo Ciek
Dalam suatu perjalanan dari bandara Padang menuju hotel Pangeran terjadi percakapan hangat antara saya dengan 3 orang rekan yang baru saya kenal. Isi percakapan tersebut adalah:
Saya : " Baru saya tau ternyata "ciek" itu dalam bahasa Indonesia artinya "nasi"
3 Orang Padang : " Oh bukan pak...bapak salah, ciek itu artinya satu pak", jawab mereka serempak
Saya : " Setau saya sih ciek itu artinya nasi", jawab saya
3 Orang Padang : " Kok bapak yakin sekali kalau ciek itu nasi? emang bapak tau dari mana?"
Saya : " Iya menurut saya artinya nasi, karena waktu saya makan di warung padang di
Jakarta, waktu itu ada orang di sebelah saya teriak : "Uda ..Tombo Ciek...!!"....Tidak
lama kemudian si Uda pelayan keluar bawa nasi di piring", jawab saya dengan wajah
serius
Mereka pun tertawa lepas dan menyadari kalau saya hanya bergurau....Akhirnya kita pun menjadi teman baik hingga saat ini.
au
Ada pertanyaan besar yang ada di benak saya saat itu. Akankah bahasa, makanan, budaya, kreasi, seni dari berbagai daerah di Nusantara menjadi tuan ruah di negeri sendiri? Atau akan punah ditelan jaman dan diakui oleh negara tetangga sebagai miliknya? Setelah itu kita baru gonjang-ganjing?
Sebuah renungan yang harus dijawab dengan hati nurani..
Salam
Heru Jatmiko
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar