Cari Blog Ini

Selasa, 16 Maret 2010

Biru Entertainment yang punya segudang gaya..

Berdiri tanggal 17 Agustus 2000, dengan motto "Beda dari yang pernah ada". Dengan mengedepankan pentas hiburan yang penuh dengan keceriaan serta berbagi kebahagiaan dengan setiap orang yang menyaksikan pentas kami.
Didukung oleh peralatan Sound System yang memadai dan team technical yang berpengalaman dibidangnya, menjadikan Biru Entertainment sebagai penyedia layanan penyewaan sound system yang mampu tampil maksimal.
Dengan bermodalkan keseriusan memanajemen acara di atas pentas, Biru Entertainment memanajemen penyanyi, MC, pemain musik dan crew pendukung sebaik mungkin dan memberikan warna tersendiri yang kami yakin sangat berbeda dengan grup entertainment manapun yang pernah anda lihat.
Ada satu semangat yang selalu kami emban, yaitu tampil dengan "Sopan-santun dan Bersahabat".
Masalah harga??? Anda sendiri yang tentukan!!!

Alamat : Villa Mutiara Gading 3 Blok E5/15, Bekasi 17610
                Phone : 021-89130376 Hp: 0813 8843 6123
                PIC : Heru Jatmiko


Dicari: 
Jika anda memiliki usaha rias pengantin, penyewaan tenda kursi, EO, pengelola gedung pertemuan ataupun perorangan, kami mencari mitra untuk kerjasama memasarkan produk kami !!


Salam,


Heru Jatmiko

                

Jumat, 12 Maret 2010

Tambo Ciek




Dalam suatu perjalanan dari bandara Padang menuju hotel Pangeran terjadi percakapan hangat antara saya dengan 3 orang rekan yang baru saya kenal. Isi percakapan tersebut adalah:



Saya                  : " Baru saya tau ternyata "ciek" itu dalam bahasa Indonesia artinya "nasi"
3 Orang Padang : " Oh bukan pak...bapak salah, ciek itu artinya satu pak", jawab mereka serempak
Saya                  : " Setau saya sih ciek itu artinya nasi", jawab saya
3 Orang Padang : " Kok bapak yakin sekali kalau ciek itu nasi? emang bapak tau dari mana?"
Saya                  : " Iya menurut saya artinya nasi, karena waktu saya makan di warung padang di     
                             Jakarta, waktu itu ada orang di sebelah saya teriak : "Uda ..Tombo Ciek...!!"....Tidak
                             lama  kemudian si Uda pelayan keluar bawa nasi di piring", jawab saya dengan wajah
                             serius
Mereka pun  tertawa lepas dan menyadari kalau saya hanya bergurau....Akhirnya kita pun menjadi teman baik hingga saat ini.
 au
Ada pertanyaan besar yang ada di benak saya saat itu. Akankah bahasa, makanan, budaya, kreasi, seni dari berbagai daerah di Nusantara menjadi tuan ruah di negeri sendiri? Atau akan punah ditelan jaman dan diakui oleh negara tetangga sebagai miliknya? Setelah itu kita baru gonjang-ganjing?
Sebuah renungan yang harus dijawab dengan hati nurani..

Salam

Heru Jatmiko

Kamis, 11 Maret 2010

Tips Mengatasi Keraguaan Pada Saat Menjual!!

Ada beberapa musuh KEBERHASILAN dalam menjual, yaitu: Keragu-raguan, tidak PD, takut ditolak, takut kalah bersaing, takut ketemu calon pembeli, dsb..Berangkat dari pengalaman pribadi dalam menjual produk barang atau jasa, dengan penuh rasa kerendahan hati saya coba berbagi beberapa tips:

1. Hilangkan rasa tidak PD..Mantapkan dalam diri kita bahwa sejak lahir ke dunia kita sudah menjadi penjual. Seorang bayi menjual tangisnya untuk memperoleh perhatian dari ibunya. Ia menangis dikala lapar, ia menangis dikala sakit, ia menangis dikala ngompol.. Jadi nggak ada alasan nggak PD..apalagi dah seumur kita gini..he..he..he . Masa' kalah sama bayi??

2. Ketika kita takut atau malu ketika ingin bertemu calon pembeli, yakinkan kita bahwa kita ingin bertemu dengan ybs bukan untuk mengemis atau meminta2..atau merampok / mencuri harta miliknya. Tujuan kita adalah untuk menawarkan produk yang kita jual. Dengan membeli produk yang kita jual kita harus yakinkan diri kita dan pembeli bahwa produk yang kita jual memiliki manfaat untuk ybs, memberikan kemudahan, atau menjadi alat bantu untuk memperlancar bisnis calon pembeli. Tujuan kita menjual adalah memberi solusi terbaik untuk calon pembeli. Apalagi calon pembeli kita sama2 makan nasi..jadi nggak ada alasan untuk kita takut atau malu..Kecuali kalo calon pembeli makannya paku , silet, atau daging mentah...mungkin kita agak sedikit ngeri..he..he..he..

3. Benamkan dalam fikiran kita..."Membeli atau Tidak Membeli itu Nomor 16". Yang menjadi nomor 1 adalah kita jadi teman dengan calon pembeli...Ini akan memperluas tali silaturahmi. Jadi kalo nggak dibeli jangan marah atau sakit hati...Kita harus tetep Happy..dan banyak teman...Saya punya seorang calon pembeli  yang sejak tahun 2007 sampai detik ini belum pernah membeli produk saya. Tapi karena kita selalu berhubungan baik akhirnya dia sering memberi referensi ke banyak orang...Alhasil saya banyak mendapat pelanggan darinya...Hingga detik ini nilai penjualan saya dari orang yang direferensikan dia mencapai angka lebih dari 200juta...Subhanallah... Walhamdulillah...

4. Tanggapi semua kritikan dari calon pembeli dengan lapang dada..Jika masukkannya baik jangan segan2 untuk memperbaiki produk kita...Akan banyak manfaat yang bisa kita dapat dari saran2nya

5. Jangan sungkan2 untuk bertanya kepada orang yang lebih senior dan lebih berpengalaman dalam menjual.

6. Tanamkan selalu keyakinan bahwa Allah sudah mengatur dan memelihara rizki kita semua. Jadi ketika penjualan kita melonjak kita tidak takabur dan sombong dan ketika penjualan kita menurun kita tidak putus asa.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan yang terbaik untuk kita semua...Amiin

Selamat menjual,

Heru Jatmiko

Sabtu, 06 Maret 2010

Minta aja sama NEGARA...!!

Cerita masa lalu yang tiba2 muncul dikepala...Nggak tau kenapa malam ini tidur terasa nyeyak sekali..saat terbangun ternyata masih pukul 3 pagi..Tergerak hati untuk menulis  di blog ini..karena terasa memiliki hutang jika belum menyempatkan menulis cerita atau pengalaman pribadi yang mungkin bisa bermanfaat bagi yang membaca...atau mungkin hanya sebatas bacaan ringan ketika temen2 OL di FB.
Cerita bermula pada tahun 1992 ketika kami menjadi mahasiswa baru di IKIP Jakarta..Waktu itu kami bersama2 naik KRL jurusan Bogor...Seingat saya kami serombongan berjumlah sekitar 7 atau 8 orang..Muncul ide nyeleneh pada saat itu...ya....kita nggak usah beli karcis..cukup bayar aja di atas sama kondektur...kumpulin gopek2 ..beres!!!!  He.he..he..he ...ini contoh buruk yang patut untuk tidak ditiru
Ditengah perjalanan dalam satu gerbong kami terpeceh menjadi 2 grup..sesaat kemudian sang kondektur datang dan meminta kami menunjukkan karcis..Serentak saya dan beberapa teman yang bergabung digrup 1 mengumpulkan uang gopekan dan kami serahkan ke kondektur.....Amaaann!! kondektur pun berlalu..Selanjutnya sang kondektur berjalan mendekati teman kami yang bergabung di grup 2 dekat pintu..Ketika sang kondektur mendekati salah satu teman kami dan meminta karcis, Serentak salah seorang teman kami menjawab:"Minta aja bang sama NEGARA!!!", ujarnya. Dengan nada geram dan heran sang kondektur bertanya, " Lho kok minta sama NEGARA!!". Dengan nada sedikit cuek dan penuh percaya diri sang teman menjawab: "Saya ini fakir miskin bang, nggak punya uang....khan di UUD45 disebutin bahwa FAKIR MISKIN DAN ANAK TERLANTAR DIPELIHARA OLEH NEGARA. Jadi abang minta aja sama NEGARA!!!".
Sang kondekturpun berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata.....Kami semua tertawa geli sambil mereka2 apa yang ada dalam fikiran sang kondektur. Mungkin dalam benak sang kondektur terfikir :"Emang KRL punya bapak moyang lu !!!!".He..he..he..he......
Sekarang masa2 itu telah berlalu....Angka kemiskinan dan anak terlantar semakin hari terlihat semakin membengkak...Nasib merekapun semakin tidak jelas....Sampai2 berujung maut karena mereka bukan dipelihara oleh NEGARA tapi dipelihara oleh Si BABE pelaku mutilasi....Ini menjadi tanggung jawab kita bersama....Rupiah demi rupiah yang kita dapat sesungguhnya didalamnya ada  hak2 mereka yang harus kita keluarkan...Diri ini terkadang lupa ketika kita memperoleh hasil dari apa yang kita kerjakan...kita merasa bahwa itu adalah hasil dari kehebatan kita dalam mencari uang...padahal didalamnya ada setetes harapan dari orang2 dhuafa yang lapar dan haus dan mengharapkan uluran tangan kita....Semoga Allah memberikan kelapangan rizki untuk kita semua..amiin

Salam



Heru Jatmiko

Kamis, 04 Maret 2010

Karena "MALU" 16 Juta keluar dari kantong

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan orang membeli produk yang kita jual:
1.  Membeli karena butuh. Pembeli memang memerlukan barang yang kita jual
2. Membeli karena terpaksa. Sebetulnya nggak butuh2 amat karena ada paksaan jadi membeli deh..
3. Membeli karena gengsi. Ikut2an orang atau karena prestise
4. Membeli karena kasihan. Kasihan karena marketingnya udah nawarin mati2an sampe bolak-balik berulang
    kali
5. Membeli karena "MALU". Tadi siang terjadi pada diri saya..he..he..he. ceritanya begini:

Dua hari yang lalu ada seorang ibu menelepon saya dan bilang kalau suaminya membutuhkan barang yang saya jual. Dari penjelasannya secara lisan saya dapat simpulkan bahwa dia perlukan barang yang saya jual dengan harga 26jt. Terbersit di bathin saya suatu keraguan...akhirnya saya usulkan agar kita bisa ketemuan di pabriknya..Tadi pagi saya berkunjung ke pabriknya...
Ternyata......apa yang ia sampaikan secara lisan kemarin semuanya meleset...Produk yang dia butuhkan ternyata sama sekali bertolak belakang dengan produk2 yang saya jual....Ha..ha..ha...bathin ini tertawa....walaupun agak sedikit sedih karena deal penjualan tidak terjadi...Akhirnya waktu selama 2 jam kami habiskan untuk cerita mulai dari masalah pribadi, bisnis sampai kenangan masa lalu ketika mereka memulai usaha dari nol
Sambil ngobrol ngalor ngidul...naluri seorang penjual yang saya miliki terus berjalan....mata saya menerawang kesana-kemari mencoba mencari perlengkapan apa yang sebetulnya dibutuhkan oleh calon pembeli ini....
Yesss..saya melihat satu peralatan yang sudah tidak layak pakai dan berkualitas buruk...Spontan saya presentasikan produk yang saya miliki untuk menggantikan peralatan yang rusak tadi...Spontan calon pembeli menyatakan "MEMBELI" !!! setelah dicapai kesepakatan harga sebesar 16jt kamipun saling bersalaman. Yang bersangkutan sambil tertawa riang menyalami saya dan berkata "Sesungguhnya saya membeli karena malu.....ya ...malu dengan Pak Heru . Karena Pak Heru sudah datang jauh2 dari Jakarta ke Palembang untuk bertemu dengan saya mempresentasikan produk yang Pak Heru miliki", ujarnya. Hati kecil ini tertawa geli...he...he...he .Karena malu 16Jt keluar dari kocek...

Salam

Heru Jatmiko

Waspadalah bencana besar bisa terjadi ketika Allah murka!!!

Ketika Allah SWT menekan tombol "RESET", seketika itu Aceh luluh lantak oleh gempa dan Tsunami..Setelah itu perdamaian dan ketentraman di sana mulai membaik..meskipun belum bisa dikatakan kondusif 100%.
Sekarang pertikaian dan pergolakan hampir terjadi di semua lini dan lapisan di negeri Indonesia yang kita cintai ini . Gedung DPR bergolak...Mahasiswa Makassar bergolak...di sana-sini bergolak.....Apakah Allah harus menekan tombol "RESET"-Nya lagi?? Apakah Allah harus meluluh lantakkan negeri ini dan menjemput nyawa dan harta kita, anak kita, cucu kita....yang belum tentu berdosa
Apakah opini2 yang terus berkembang di masyarakat dan kita meyakininya hanya akan memunculkan fitnah dan berujung pada murka Allah SWT juga
Ya Allah...aku hanya hamba yang hina yang penuh dengan dosa dan nista..Ku mohon kepada-Mu agar menangguhkan atau bahkan mengurungkan niat-Mu menekan tombol "RESET" yang berujung pada kehancuran negeri ini..Ijinkanlah aku melihat masa depan dan kedamaian serta kemakmuran di negeri ini.
Janganlah kau ambil nyawa kami dalam waktu dekat ini ya Allah.....kami masih belum mampu menjadi yang terbaik dan berjalan di jalanmu ya Allah...Hindari bencana di negeri ini...Jangan ulangi terjadinya musibah seperti di Aceh ya Allah....
Astagfirullah...Astagfirullah..Astagfirullah...Ya Jabbaaru...Ya Jabbaaru...Ya Jabbaaru....!!


Salam


Heru Jatmiko

Selasa, 02 Maret 2010

Manfaat Belajar

Ada sebuah email dari rekan ..isinya motivasi dari seorang motivator ternama. Isinya lebih kurang "Orang yang berhenti belajar akan meraih masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar akan meraih masa lalu dan masa depan.
Saya jadi teringat ketika jaman dahulu sebelum komputer belum sebanyak sekarang....Orang2 berlomba belajar mengetik dengan mesin tik..Bahkan mengetik masuk dalam kurikulum SMEA. Dimana2 diselenggarakan kursus mengetik sistem 10 Jari (untuk yang jarinya lengkap..he..he..he). Bahkan konon katanya pada waktu itu, bisa mengetik adalah salah satu syarat menjadi Sekretaris.
Sebut saja namanya si Menik (bukan nama sebenarnya). Ia bersusah payah ingin bisa mengetik. Alhasil ia diterima bekerja sebagai sekretaris di pabrik Batu Bateray cap kambing. Namun setelah itu ia berhenti belajar..Jaman terus berputar...Iptek terus berkembang. sekarang udah jamannya komputer. si Menik meratapi nasibnya karena jabatannya turun dari Sekretaris menjadi operator produksi...Gara2 ia nggak bisa mengoperasikan komputer dalam menunjang tugasnya sebagai seketaris..Sekarang ia merenungi nasib memandang nilai di ijazah SMEAnya..nilai mengetiknya 9...memandang ijazah kursus mengetik 10 jari..nilainya 9 juga...sekarang semua itu nggak berarti apa2.. Dunia terasa berhenti
Betul kata sang Motivator : "Orang yang berhenti belajar ia akan meraih masa lalu dan orang yang terus belajar akan meraih masa lalu dan masa depan"

 Salam hangat,




 Heru Jatmiko